Text
Sukses akademik dan sukses bakat
Untuk bisa lulus menjadi sarjana (S1), seseorang membutuhkan waktu sekitar 16 atau 17 tahun; yakni SD selama 6 tahun, kemudian 3 tahun di SMP, dilanjutkan SMA dalam waktu 3 tahun, dan di perguruan tinggi selama sekitar 4 atau 5 tahun.
Sungguh bukan waktu yang singkat 16 tahun! Dari sisi biaya, pikiran dan tenaga yang luar biasa besar! Kemudian setelah lulus menjadi sarjana, mereka mencari-cari lowongan pekerjaan. Tidak sedikit di antara mereka yang menganggur, tidak mendapatkan pekerjaan.
Coba anda renungkan, “selama 16 tahun sekolah dan kuliah, kok akibatnya malah menjadi pengangguran? Apakah ilmu yang mereka serap selama 16 tahun itu tidak ada yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pekerjaan atau berwirausaha?”
Karena itu, anak-anak kita tampaknya perlu kita beri bekal ilmu, keterampilan, dan juga bekal mental yang andal, agar mereka kelak dapat menciptakan pekerjaan paling tidak untuk diri mereka sendiri, jangan sampai menjadi pengangguran.
Salah satu bekal penting selain ilmu yang didapat selama sekolah adalah bekal aktualisasi bakat. Mengasah bakat itu menyenangkan, mudah, hasilnya bagus, dan produktif. Hasil mengasah bakat yang dilakukan secara terus-menerus dapat menjadi penolong mereka agar kelak mereka menjadi orang yang berdaya dan mandiri.
Karena itu sebaiknya sejak sedini mungkin para guru dan orangtua mendorong dan mendukung anak atau siswanya agar dapat meraih dua sukses, yakni “sukses akademik” dan “sukses bakat”. Di buku ini diulas bagaimana agar anak dapat meraih “sukses akademik” sekaligus “sukses bakat.”
219 / PST / 2020 | 158.1 MUH s | PERPUSTAKAAN SASANA ABHIPRAYA SMAN 1 TALUN (Koleksi Umum (KU - 100)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain