Text
Jendela
Three step behind the window
Senja selalu begitu kepadaku, meninggalkan ribuan cerita di antara anggunnya temaram sang surya yang beringsut perlahan di penghujung hari. Senja memberi rindu yang begitu menggebu akan dirimu yang tak tahu rimbanya. Bukan saja karena Narendra menghilang, tetapi karena aku dan dia sudah tak bersama lagi. Hal yang aku takutkan benar-benar terjadi…
Ambang jendela
Ya, waktu mendadak menjadi hal yang besar. Hidup menjadi sebuah kapal yang bocor dan air mendesak masuk ke dalamnya dengan begitu cepat tanpa bisa dihentikan membuat Bhumi merasa harus menyelesaikan banyak hal sebelum kapal itu tenggelam. Dan sekarang Nawang ada di atas kapal itu bersamanya.
Jendela Maira
Di dalam gelap dunianya, Maira berusaha menyalakan seberkas cahaya, walau tak seterang yang ia inginkan. Di depan jendela itulah, Maira mengira sumber pelita akan meneranginya. Maira terus mencari pelita yang mungkin ada dalam kesunyian itu, dalam kegelapan itu. Dan satu hal yang Maira senangi, ia bisa mengarang sendiri cahayanya…
Jendela laksana hati, yang membuat kita bisa memandang keluar dan melongok ke dalam.
Lewat jendela Joe Andrianus, Rizal Iwan dan Dodi Prananda ini kita diajak memandang dunia di luar kita…sekaligus melongok ke dalam diri kita.
Sudahkah kau buka jendelamu?
481/PST/KU/2021 | 899.221 3 DOD j | PERPUSTAKAAN SASANA ABHIPRAYA SMAN 1 TALUN (Koleksi Umum (KU - 800)) | Tersedia |
482/PST/KU/2021 | 899.221 3 DOD j | PERPUSTAKAAN SASANA ABHIPRAYA SMAN 1 TALUN (Koleksi Umum (KU - 800)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain