Text
Berpura-pura bahagia itu melelahkan : how to avoid toxic happiness and to live without worry?
Gelisah, panik, wawas, bingung, dan sederetan kata lain yang bermakna sama bisa saja melanda siapa pun. Lantas, apakah itu salah? Itu manusiawi.
Kita tidak bisa setiap saat terlihat selalu “oke” ataupun bahagia. Walaupun begitu, ada pendapat kita harus berpura-pura bahagia agar kita bisa meraih bahagia. Tapi benarkah itu? Apa enaknya berpura-pura? Apalagi berpura-pura bahagia! Capai guys! Yang benar adalah kita merasakan bahagia yang sesungguhnya. Seperti apa? Dalam buku ini kita akan mendapatkan jawabannya. Berpura-pura bahagia ibarat memakai topeng ke mana pun kita pergi. Jelas ini bukanlah diri kita yang sesungguhnya. Dan yang pasti, jika kita ke mana-mana bertopeng apa tidak gerah? Lebih baik kita menampakkan muka “sejuk” yang sesungguhnya.
720/PST/KU/2021 | 152.42 AST b | PERPUSTAKAAN SASANA ABHIPRAYA SMAN 1 TALUN (Koleksi Umum (KU - 100)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain